Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kingsley Coman menjadi pahlawan saat Bayern Munchen menjuarai Liga Champions 2019-20. Gol tunggalnya memastikan kemenangan 1-0 yang diraih Bayern atas Paris Saint-Germain dalam final di Lisbon, Portugal, Senin dinihari WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemain sayap itu mengaku menikmati perasaan luar biasa seusai laga, tapi juga sedih untuk PSG yang merupakan mantan klubnya.
“Ini luar biasa, kebahagiaan yang luar biasa. Sedikit sedih untuk Paris, mereka telah menjalani perjalanan yang luar biasa. kita harus menghormati apa yang telah dilakukan Paris," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Coman, 24 tahun, besar di akademi PSG. Ia pindah ke Juventus pada 2014 dan kemudian berlabih di Bayern Munchen sejak 2015, awalnya dengan status pinjaman. Hingga kini ia sudah tampil 161 kali dan menyumbang 33 gol buat klub Bundesliga itu. Gol di final Liga Champions adalah yang kedelapan ia sumbangkan musim ini.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik dari Laga Final Liga Champions
Coman menjadi pemain Prancis pertama sejak Zinedine Zidane yang legendaris pada 2002 yang mencetak gol penentu dalam pertandingan terbesar di klub sepak bola Eropa.
Bayern yang tak terbendung memenangkan 21 pertandingan terakhir dari musim yang luar biasa dan menjadi tim pertama yang memenangkan setiap pertandingan (11) dalam kampanye Liga Champions.
"Kami mencoba memberi banyak tekanan pada mereka," kata Coman. "Mereka bermain lewat serangan balik, tapi tidak kebobolan, itu yang terpenting."
"Paris memainkan pertandingan yang hebat, begitu pula kami. Itu final yang hebat."
Keberhasilan menjuarai Liga Champions membuat Bayern Munchen menorehkan treble alias meraih tiga gelar juara di musim ini. Sebelumnya mereka sudah meraih gelar juara Bundesliga dan DFB Pokal.
UEFA | OMNI SPORT