Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Ditinggal Pergi, Sel Duo Bali Nine Dialihfungsikan

Sel lama Myuran Sukumaran akan dihuni empat terpidana kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.

24 Maret 2015 | 00.17 WIB

Terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan (kiri), dan Myuran Sukumaran. REUTERS/Murdani Usman
Perbesar
Terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan (kiri), dan Myuran Sukumaran. REUTERS/Murdani Usman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Sejak ditinggal penghuninya ke Lapas Nusakambangan, sel duo Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran di Lapas Kerobokan, Bali, belum juga digunakan terpidana lainnya. Namun, Kepala Lapas Sudjonggo mengaku sudah punya rencana mengalihfungsikan sel dua terpidana mati itu.

"Sel Myuran akan dicat ulang untuk menampung terpidana lainnya,"ujar Sudjonggo sebagaimana dikutip dari situs berita Australia, News.com, Senin, 23 Maret 2015.

Sudjonggo melanjutkan, sel lama Myuran akan dihuni empat terpidana kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Salah satunya adalah Kadek Arya yang juga bertugas sebagai tamping di Kerobokan.

Berbeda dengan Myuran, sel Andrew akan diubah jadi pos pengamanan. Maklum, sel Andrew berada di puncak menara Lapas Kerobokan, cocok untuk mengawasi kegiatan di lapas sekaligus tempat berteduh petugas dari hujan dan panas.

Sudjonggo tak menyebutkan kapan sel duo Bali Nine siap dipakai untuk fungsi barunya. Namun, ia memastikan sel Myuran sedang dicat dan segera siap untuk menampung empat terpidana baru.

Andrew dan Myuran adalah terpidana mati yang masuk dalam daftar eksekusi mati gelombang dua. Kejaksaan Agung selaku eksekutor belum menentukan kapan mereka akan dieksekusi. Hal itu, menurut Jaksa Agung Prasetyo, tergantung pada penyelesaian aspek hukum terpidana mati gelombang dua yang lain.

ISTMAN MP | NEWS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahardika Satria hadi

Mahardika Satria hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus