Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Sejumlah mobil yang membawa rombongan Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo baru saja keluar dari kompleks gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis petang kemarin. Tiba-tiba muncul empat mobil lain yang memepet dan menghadang kendaraan rombongan bupati itu. “Mobil yang keluar dari DPR mau belok ke kanan (menuju Jalan Tentara Pelajar), tapi dicegat,” kata Bambang, pengemudi ojek online, kemarin. “Mobil yang mepet itu berpelat polisi.”
Bambang kerap mangkal di sekitar Jalan Gelora, Lapangan Tembak Senayan, untuk menunggu penumpang. Kamis lalu, sekitar pukul 16.00, dia secara kebetulan berada di pintu gerbang belakang kompleks DPR. “Kalau tidak salah, mobil yang keluar dari DPR itu Toyota Alphard,” katanya.
Yono, penjaga warung di sekitar tempat itu, memberikan keterangan serupa. “Saya kira ada tabrakan,” katanya. Awalnya ia berniat untuk mendekat. Namun, setelah melihat para pencegat menggunakan mobil berpelat nomor polisi, ia mengurungkan niatnya. “Enggak lama, langsung dibawa. Enggak tahu ke mana.”
Belakangan, Bambang dan Yono baru mengetahui bahwa insiden yang mereka lihat di gerbang belakang DPR itu adalah operasi tangkap tangan yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi. “Saya tidak berani bilang itu (operasi tangkap tangan), yang pasti ada peristiwa begitu sekitar jam 4 (16.00 WIB) sore," kata Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo